Film yang satu ini adalah film asli Indonesia, yang mendapatkan apresiasi luar biasa dari penonton. Disutradarai oleh Danial Rifki, film ini berhasil menembus hati penonton. Film ini dirilis pada tanggal 2 Oktober 2014 dan dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Dewi Sandra, Laudya Cynthia Bella, Laura Basuki, Pipik Dian Irawati, Ray Sahetapy, Dion Wiyoko, dan Kenes Andari.
Haji Backpacker berkisah tentang seorang pemuda bernama Mada (Abimana Aryasatya) yang tengah marah kepada Tuhan karena sudah merenggut ibundanya. Saat itu juga, cintanya yang kandas membuat Mada, pria berusia 27 tahun itu, meluapkan kemarahannya pada Tuhan. Ia marah karena merasa Tuhan telah mengabaikan doa sekaligus harapannya untuk bersatu bersama Sophia (Dewi Sandra), dalam ikatan pernikahan. Hatinya hancur. Pernikahan di depan mata terpaksa dibatalkan. Ia tak sanggup menanggung malu di hadapan penghulu dan tamu undangan, setelah mengetahui Sophia kabur menjelang acara ijab kabul. Ia merasa Tuhan mempermainkannya. Mada tak bisa menerima kenyataan yang ada. Iman dan keyakinannya goncang
Dia pun ingin hidup bebas meninggalkan kampung halamannya dengan berkeliling dunia. Bahkan ia juga meninggalkan Tuhan, keluarga, dan sahabatnya. Sebagai Muslim yang taat, Mada berubah 180 derajat. Ia berusaha melupakan masa lalunya dengan bersenang-senang pada dunia luar yang bebas. Mada menemukan kebahagiaan ragawi, namun merasa kosong secara rohani.
Di Thailand, ia mabuk-mabukan. Bahkan ia tak takut mati ketika seorang preman pasar dengan pisau di tangannya menantangnya duel supaya mendapatkan dompetnya kembali. Keesokan harinya, ia jadi buronan kawanan preman dan pihak kepolisian. Hidupnya diliputi kecemasan. Atas saran seseorang ia lantas melarikan diri ke Vietnam dengan membawa dengan luka di perutnya akibat sayatan pisau sang preman.
Lepas dari kejaran tak membuatnya merasa tenang. Ia dihantui mimpi buruk setiap memejamkan mata: ia jatuh dari atas balon udara yang robek karena ujung kubah. Luka di perutnya juga semakin parah. Ia terkena infeksi dan muntah-muntah. Ia tak sanggup berobat ke dokter. Kesehatannya kian memburuk. Ia jatuh pingsan saat tertidur pulas di dalam kardus bekas untuk menghindari dinginya udara malam. Kemudian, tanpa disadarinya ia sudah berada di Yunan, China. Luka di perutnya sudah dibalut. Ia ditolong seorang ulama di sebuah desa yang tinggal bersama anak perempuannya. Ia juga dipertemukan dengan orang asing yang memberikan alamat guru agama di India yang bisa menerjemahkan mimpi buruknya. Mada mengikuti takdirnya.
Nampaknya sang sutradara Film Haji Backpacker, Danial Rifki sengaja membuat cerita ajaib dan kadang tidak masuk akal, mengenai perjalanan Mada menuju pertobatan. Berkelana dari satu negara ke negara lainnya, menyingkap kesadaran demi kesadaran, yang membuat Mada sadar ternyata Tuhan sebenarnya mencintai dan selalu menjaganya dengan aturan yang sempurna. Tuhan selalu ada di dekatnya. Sedikit demi sedikit, Mada sadar akan kekeliruannya. Sampai akhirnya pergi ke Tanah Suci, Mekkah, dengan selalu selamat dari ancaman kematian, untuk memenuhi undangan Tuhan dan bertobat menyesali semua dosa-dosanya.
