Puisi Bunga Melati adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan dan keharuman bunga melati. Dalam puisi ini, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan keanggunan bunga melati serta pesan-pesan yang tersembunyi di baliknya. Puisi Bunga Melati menjadi simbol cinta dan kesucian dalam budaya Indonesia, sehingga sangat menginspirasi bagi banyak pembaca. Melalui penggunaan bahasa yang indah dan padu, puisi ini menghadirkan suasana yang menyejukkan serta mampu membangkitkan perasaan damai di hati para pembacanya. Mari kita jelajahi karya sastra ini dan rasakan keindahan serta pesona Bunga Melati dalam setiap baitnya.

(DOC) PUISI BUNGA MELATI | Chiwa La – Academia.edu
Puisi Bunga Melati

Yang muncul dalam birunya langit,
Dengan wangi yang memikat hati,
Bunga melati hadir dengan megah,
Menyapa dunia dengan keanggunan yang terpahat.

Bentuknya yang putih mekar berseri,
Melambangkan kepolosan tiada pernah berakhir,
Seperti satu bidadari mengambang di udara,
Menghiasi keindahan alam semesta dengan bahagia.

Oh, bunga melati, engkau bersemi di malam hari,
Mekarnya ketika rembulan bersinar katakan padaku siapa kau sebenarnya?
Satu sorot mataku terpaku menatapmu,
Terpesona oleh pesonamu yang abadi dan suci.

Rasa harummu menyentuh jiwa dan hati yang kelam,
Seakan membawa kedamaian dan kesucian dalam setiap detak.
Kurasakan sentuhan lembut dari kelopakmu terbuka bagi dunia rindu ini.
Puisimu merayakan kasih tanpa batas pada diriku ini.

Engkaulah penyemangat di setiap jengkal waktu yang lewat.
Seperti seorang pujangga tak bisa mengungkapkan perasaan itu.
Gemersik dedaunan berpadu dengan nyanyian angin malam.
Memberikan kesegaran pada jiwa, menghapus lara dan kepiluan.

Kadang engkau menari seperti kupu-kupu di atas dahan cemara.
Indahnya gerakanmu menciptakan harmoni alami dalam lagu semesta.
Senandungmu pun membingkai pagi cerah nan teduh,
Menyapa mentari yang baru terbit, memberi semangat kehidupan yang teguh.

Bunga melati, engkau hadir dalam puja dan puji.
Tak pernah lelah memanjakan indera dengan keelokanmu.
Sejuknya senyummu menyentuh jiwa dengan lelehan kata-kata.
Menyirami harap di setiap musim kering dan sepi yang datang.

Ku menjulurkan tangan menggapai wangi karuniamu,
Mendekap erat pada keindahanmu yang tak tergantikan.
Dalam puisi ini, kuabadi wajahmu agar selalu bersemayam dalam kata,
Bunga melati, kau adalah surga di bumi bagi segala insan.

Terik matahari pun tak mampu memudarkan pesonamu.
Engkau tetap bersinar bak mutiara berkilau di dunia yang terus berlalu.
Bunga melati, puisimu mengalir dalam darah sanubariku,
Melekat abadi di hatiku sebagai simbol cinta dan ketulusan suci.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini