Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memperlihatkan keindahan bahasa dan perasaan pengarangnya. Dalam puisi, segala hal dapat diungkapkan dengan kata-kata yang indah dan penuh makna. Salah satu tema yang sering diangkat dalam puisi adalah tentang hari kiamat, suatu konsep yang melambangkan akhir dari segala sesuatu di dunia ini. Puisi tentang hari kiamat menghadirkan gambaran akan kehancuran, ketakutan, dan harapan di tengah-tengah kegelapan masa depan. Melalui bahasa Indonesia yang kaya dan bermakna, puisi ini mampu menyentuh hati pembacanya dan mendalaminya dalam refleksi mengenai eksistensi manusia dalam alam semesta ini.

Puisi Tentang Hari Akhir Atau Kiamat – Delinews Tapanuli
Matikanlah segala sorotan yang terang,
Karena kini tibalah saat hari kiamat,
Di mana dunia akan berakhir dengan keadilan,
Dan surgaku menyapa sebagai tempat berlabuh.

Dari arah timur, angin bertiup menerpa,
Membawa kabar datangnya malapetaka,
Terdengar sangkakala dari jauh merintih,
Mengajak manusia bertemu pada-Nya.

Bumi berguncang, gunung-gunung bergetar,
Lautan menggelora, gelombang tinggi membentang,
Semua seakan menjadi satu ruangan yang sempit,
Tak ada tempat untuk lari atau bersembunyi.

Malaikat datang bersama gulungan catatan amal,
Dinilai setiap perbuatan tak terkecuali dalam genggaman-Nya,
Siapa yang berlari di jalan-Nya dengan lurus dan jujur
Akan mendapatkan surga sebagai hadiahnya.

Namun bagi mereka yang melawan dan durhaka
Neraka menjadi tempat kekal bagi mereka,
Siksaan yang tiada henti menanti di sana,
Menjelma menjadi kenangan kelam selamanya.

Hari kiamat memisahkan benih dari bijiannya
Tidak ada lagi hubungan darah atau ikatan keluarga
Hanya amal perbuatan yang menjadi tolok ukur
Di antara manusia tanpa batas waktu dan tempat.

Mereka yang menjaga diri dari maksiat dan dosa
Akan disambut oleh cahaya-Nya yang terserlah indah
Memberikan kebahagiaan abadi di surga-Nya
Sejauh mata memandang, tiada kata terucap.

Namun mereka yang terperangkap dalam nafsu duniawi
Akan berjalan menuju neraka dengan perlahan,
Siksaan yang menyengat, panas yang menyiksa,
Hanya gertakan dan tangisan yang mengiringi.

O manusia, persiapkanlah dirimu sebaik-baiknya
Agar di hari kiamat kelak engkau terpilih,
Jangan tertipu oleh keduniawian sementara
Karena akhir hidupmu adalah pintu menuju kehidupan kekal.

Di saat itu tibalah penghabisan dunia fana
Ketika sangkakala terakhir berdenting di telinga,
Lihatlah langit membiru, surga menanti berseri
Atau merataplah ketika neraka menyapa tak kenal kasihan.

Artikulli paraprakAlya Nur Shabrina: Profil Lengkap dan Agama yang Dianutnya
Artikulli tjetërAlyssa Daguise: Profil Lengkap dan Kepercayaan Agamanya
Halo, nama saya Bella Sungkawa Saya tertarik dengan dunia jurnalistik dan berita karena saya percaya bahwa informasi adalah kunci untuk memahami dunia di sekitar kita. Sebagai anggota klub Berita, saya terlibat dalam mencari berita terbaru, menulis artikel, dan melakukan wawancara dengan orang-orang yang memiliki cerita menarik. Saya juga belajar tentang etika jurnalistik dan bagaimana menyampaikan informasi dengan objektivitas dan kebenaran. Saya merasa bangga menjadi bagian dari Oke Joss karena hal ini memungkinkan saya untuk terlibat dalam proses menginformasikan dan mempengaruhi orang lain melalui tulisan dan laporan yang saya hasilkan. Dengan keahlian yang saya pelajari di okejoss.com, saya berharap dapat membangun karir di bidang jurnalisme di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini